Mengenal Sebuah Tradisi Budaya Indramayu
Mengenal Sebuah Tradisi Budaya Indramayu
Namun Indonesia punya normalitas bervariasi dan unik yang merupakan ciri khas dari area tersebut. Maka kecuali ke Indramayu termasuk punya banyak sekali tardisi unik yang merupakan akulturasi dari budaya Jawa dan Sunda anggota wilayah Utara. Mengenal Sebuah Tradisi Budaya Indramayu yang sudah lama berulang-ulang, yang berlangsung selama turun temurun dari nenek moyang terdahulu dan tetap jalankan sampai saat ini oleh penduduk Melansir dari https://5.188.34.184/.
Nadran
Menurut http://tehila-lashem.com/ Nadran merupakan sebuah cerminan dari sebuah jalinan manusia bersama sang pencipta yang bersifat ungkapan rasa syukur akan hasil tangkapan ikan dan menghendaki akan meningkatnya hasil tangkapan era mendatang, serta jauhkan dari bencana dan bahaya dalam melacak nafkah ke laut. Nadran sendiri berasal dari kata nazar yang artinya janji.
Ngarot
Ngarot adalah normalitas turun-temurun dari nenek moyang yang selenggarakan sekali dalam setahun, yakni terhadap waktu menjelang musim tanam padi biasanya kira-kira bulan Oktober, November atau Desember. Tradisi ini rutin selenggarakan desa Lelea, Jambak dan Tugu. Maka uniknya lagi acara ini selenggarakan tiap tiap hari Rabu, bukan hari yang lainnya.
Mapag Sri
Tradisi mapag sri ini tunaikan waktu hendak memasuki musim panen pertama (rendengan) tiba. Tradisi ini merupakan bentuk syukur kepada Sang Pencipta gara-gara tanaman padi milik petani mulus mujur sampai waktu panen tiba. Mapag sri sendiri berasal dari kata mapag artinya menjemput, sedangkan sri bertujuan kepada Dewi Sri (padi).
Ngunjung
Maka Ngunjung atau munjung yakni upacara syukuran yang tunaikan kuburan yang akui keramat, biasanya selenggarakan terhadap bulan Syuro dan Maulud. Walaupun munjung berasal dari kata kunjung yang artinya berkunjung ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh-tokoh yang terdahulu bersama segala jasa yang udah berikannya.
Sedekah Bumi
Sedekah Bumi adalah normalitas yang tunaikan oleh para petani terhadap waktu akan turun menggarap sawahnya. Biasanya selenggarakan terhadap awal musim hujan yakni kira-kira bulan Oktober sampai Desember. Acara ini biasanya gelar ke sawah atau mampu termasuk balai desa Prosesi normalitas ini biasanya mulai dari berkumpulnya masyarakat.